brought to you by Sumber Ilmu-Sumber Kearifan
Diawali dengan era industry
seratus lima puluh tahun yang lalu dimana Taylor menjadi salah satu pakar manajemen
saat itu sampai beberapa tahun belakangan ini yang membutuhkan industri
manufaktur yang dapat menghasilkan produk terbanyak dengan kwalitas terbaik,
Six Sigma merupakan salah satu model manjemen yang paling mutakhir
dan terbukti membuat banyak industri manufaktur memiliki nilai tinggi karena
kecepatan produksi dan kwalitas yang tinggi dengan harga bersaing.
Six Sigma pada dasarnya berusaha mengurangi peran manusia didalam proses
produksi karena manusia ternyata salah satu faktor penyebab biaya tinggi dan
tidak bisa diperkirakan seperti halnya material , mesin maupun sistim.
Seiring dengan berkembangnya
industri manufaktur, tumbuh juga industri pelayanan yang sangat
membutuhkan manusia sebagai salah satu faktor yang sangat menentukan seperti
misalnya : Rumah sakit, bank, hotel, transportasi dlsb.
Bagi Industri pelayanan, manusia
, adalah salah satu faktor yang sangat penting dan produktivitasnya sangat
tergantung dari proses rekrutmentnya maupun proses manajemen kinerjanya oleh
atasan langsung yang juga manusia sehingga setelah proses rekrutmen maka human
development merupakan salah satu faktor kunci didalam usaha meningkatkan
produktivitas manusia.
Kalau Human Development memang
salah satu faktor utama didalam produktivitas, mengapa sampai sekarang masih
juga menjadi pertanyaan besar mengapa pelatihan pelatihan yang dirancang begitu
canggih dan memakan biaya yang sangat besar belum bisa membuktikan kalau ada
kaitannya dengan peningkatan produktivitas ?
Mengapa setelah berbagai
istilah sudah dicoba mulai dari Human Resources ke Human Asset sampai
belakangan ini menjadi Human Capital, masih juga belum tentu bisa menjawab
pertanyaan bagaimana meningkatkan produktivitas karyawan?
Bahkan belakangan ini istilah
yang paling populer adalah ”Talents Management” dalam rangka mencari dan
memelihara mereka yang berbakat. Dan ada kesan bahwa mereka yang berbakat
itu langka sehingga susah dicari karena sedikit yang berbakat dan susah dipelihara
karena banyak dibajak perusahaan lain.
Benarkah demikian ?
Masih ada dua pertanyaan
mendasar untuk menjawabnya:
Pertama : apa definisi bakat ?
Kedua : untuk mengembangkan
orang, mana yang lebih efektif, memperbaiki kelemahan atau memanfaatkan
kekuatan seseorang ?
Disisi lain juga banyak yang
masih memiliki pengertian dengan apa yang dimaksud dengan Kekuatan dan
Kelemahan individu.
bersambung ke 'Belajar dan Berlatih...'
Bahan dari Abah Rama, Pencipta Talents Mapping Indonesia
brought to you by Sumber Ilmu-Sumber Kearifan
Abah Rama adalah pencipta software Talents mapping dan Job Function berdasarkan hasil penelitian Gallup International yang diawali dengan ide mengenai psikologi positif sejak tahun 60-an oleh Dosen Psikologi di Universitas Nebraska, Prof Donald O Clifton dan penelitian atas lebih dari 2 juta pekerja, 80.000 manajer dan ribuan perusahaan dari berbagai tipe industri, yang akhirnya di tahun 2001 diperkenalkan bahasa baru tentang bakat dengan 34 tema bakat.
Tujuan Talents Mapping :
- Membantu peserta menemukan kekuatan dan kelemahan serta kepribadiannya (identifikasi karakter)
- Memberikan kemudahan bagi para peserta dalam memilih jurusan pada tingkat perguruan tinggi
- Membantu peserta menentukan karir yang paling sesuai di masa yang akan datang
Bagi Anda yang tertarik untuk mengikuti Talents Mapping ini, segera hubungi kami Dapatkan penawaran dan harga special!
Contact Person: Hillon I. Goa, 08129323182
No comments:
Post a Comment