Dilihat dari kacamata "proses pencapaian tujuan organisasi" posisi supervisor berada pada deretan terdepan, yakni mengendalikan langsung anak buah dalam proses pencapaian tujuan organisasi/perusahaan. Dalam posisi ini, jabatan supervisor merupakan jabatan sangat penting, krusial, karena supervisor adalah orang yang secara teknis operasional mengukir proses pencapaian tujuan.
Keberhasilan pencapaian tujuan strategis atau tujuan jangka panjang, jangka menengah, maupun jangka pendek yang menjadi idam-idaman organisasi pada hakekatnya akan bergantung pada komitmen, tekad, dan semangat para supervisor dalam berusaha mewujudkannya.
Posisi supervisor dalam kaitannya dengan posisi manajer lainnya dapat digambarkan sebagai berikut:
(klik untuk memperbesar)
pengambilan keputusan atau dari segi hirarki, posisi supervisor berada pada level di bawah manajer madya (middle manager). Posisi ini mengandung arti bahwa seorang supervisor bertugas menjabarkan kebijakan yang ditetapkan oleh manajer madya ke dalam kebijakan teknis operasional.
Supervisor berkewajiban melapor kepada manajer diatasnya atau atasan langsungnya terhadap perkembangan kegiatan operasional yang dilaksanakan bersama anak buahnya. Posisi ini mempunyai arti bahwa dalam rangka peningkatan mutu organisasi supervisor mempunyai tugas "memberikan masukan" berupa informasi atau pendapat kepada manajer diatasnya dalam proses pengambilan keputusan.
Dalam posisi ini ini dapat pula diartikan bahwa wewenang yang dimiliki seorang supervisor tidak boleh melebihi wewenang yang diemban oleh manajer di atasnya. Artinya, menyampaikan laporan, informasi atau usulan merupakan tugas seorang supervisor, akan tetapi wewenang untuk menerima atau menolak masukan itu berada pada atasan lang sang supervisor.
Bila digambarkan, posisi supervisir adalah sebagai berikut:
Cara pandang lain dalam melihat posisi supervisor yakni dari segi hubungan kerja, dimana posisi supervisor berada di TENGAH. Dalam hal ini supervisor melaksanakan hubungan kerja dengan anak buahnya, dengan sesama supervisor, dan dengan para pimpinan di atasnya. Ini berarti bahwa seorang supervisor harus luwes/fleksibel dan pandai menjalin hubungan dengan semua pihak, mampu bekerja sama dengan orang lain serta mampu mengelola anak buah.
Posisi dalam hubungan kerja ini dapat digambarkan sebagai berikut:
Kak, ini artikel sumbernya darimana?
ReplyDelete