brought to you by Sumber Ilmu-Sumber Kearifan
Konon ini diduga kisah
nyata.
Para insinyur
di sebuah perusahaan ruang angkasa besar diperintahkan untuk menguji
efek dari tabrakan burung (terutama angsa) di kaca depan pesawat
komersial dan jet militer. Untuk mensimulasikan efek dari angsa bertabrakan
dengan sebuah pesawat dengan kecepatan tinggi, para insinyur uji membangun
sebuah senjata yang kuat, untuk menembakkan ayam
mati di kaca depan. Simulasi menggunakan senjata dan ayam
yang mati bekerja sangat efektif, membuktikan kekuatan
dari kaca depan, dan beberapa artikel tentang proyek itu muncul
di media masa industri pengujian.Tersebutlah pengujian yang sama terjadi di laboratorium uji di tempat lain, dimana para insinyur disini mengkaji tabrakan burung - dalam hal ini pada kaca depan dan kabin masinis kereta api berkecepatan sangat tinggi yang baru. Para penguji disini telah pula membaca tentang tes perintis yang dikembangkan oleh tim insinyur penguji di perusahaan ruang angkasa, dan mereka menghubungi kolega ruang angkasa mereka untuk meminta spesifikasi senjata dan metode pengujiannya. Para insinyur kedirgantaraan segera memberi mereka rincian, dan mereka mulai membangun simulasi mereka sendiri.
Para insinyur kereta merasa ngeri, khawatir kereta kecepatan kereta tinggi baru membutuhkan teknologi keselamatan yang berada di luar pengalaman mereka, sehingga mereka menghubungi tim kedirgantaraan untuk meminta nasihat dan saran. Mereka mengirimkan sebuah laporan lengkap tentang tes yang mereka lakukan berikut kegagalan yang dialami.
Jawaban singkat datang dari insinyur kedirgantaraan: "Anda perlu mencairkan ayamnya dulu...."
brought to you by Sumber Ilmu-Sumber Kearifan
No comments:
Post a Comment