INTRODUKSI

Panduan untuk karir, pelatihan manajemen dan bisnis, pengembangan organisasi, pengembangan diri, inspirasi, ide-ide inovatif, pengetahuan, latihan, metoda, template, dan sebagainya.
----------------------------

Atheis dan Beruang


Seorang atheis sedang melakukan perjalanan liburan saat ia tersesat di hutan.

Seekor induk beruang besar yang marah, dengan 10 ekor anaknya yang kelaparan serta cakar-cakarnya yang setajam pisau, tiba-tiba muncul dari semak belukar.
Si atheis berteriak ketakutan dan lari sekencang-kencangnya.Tetapi beruang itu mengejar lebih cepat dan setelah pengejaran yang panjang dan melelahkan, si atheis akhirnya terpojok di sebuah selokan.
Si atheis yang kelelahan itu jatuh berlutut, dan gemetar ketakutan.
Si beruang, melihat mangsanya terpojok, berjalan dengan air liur menetes pelan-pelan mendekati si atheis yang diam membeku.
Si atheis mengangkat wajahnya, dan dengan penuh berlinang air mata ia menggumamkan kata-kata yang tak pernah diucapkannya sepanjang hidupnya: "Tuhan, tolonglah aku..." 
Begitu tiga kata itu selesai diucapkannya, tiba-tiba halilintar membelah langit dengan suara guntur yang memekakkan telinga. Awan di langit terkuak dan sinar yang cemerlang memancar ke bawah. Hutan itu menjadi hening. Si beruang berdiri kaku, tak sadarkan diri. Si atheis berdiri ternganga, terpaku diam.
Lalu sebuah suara menggelegar datang dari atas, lebih keras dari suara 20 group band bermain bareng.
"He, kau atheis, kau benar-benar membuaKu marah!" kata suara itu. "Selama hidupmu kau menyangkalKU. Kau bilang kepada orang lain untuk menyangkalKU juga. Kau letakkan keyakinanmu kepada dongeng ilmu pengetahuan teori Darwin yang omong kosong itu, dan bukan main - kau tersesat karena tak bisa membaca peta tololmu itu, dan sekarang, saat kau akan dimakan oleh beruang yang marah itu tiba-tiba saja kau berlutut dan memohon bantuanKU?.....Kau bercanda ya..."
Si atheis menunduk lesu, menyadari ia tidak kuasa membantah kekuatan ini.
"Ok, aku tahu maksudmu," kata si atheis, berpikir sambil berdiri dengan kakinya, mumpung masih dimilikinya, "Aku tahu aku agak terlambat untuk bertobat, tetapi bagaimana halnya dengan si beruang?... Bisakah kau bisa membuatnya bertobat juga?"
"Hmm... ide yang menarik..." kata suara itu, "... Baiklah. Akan terjadilah demikian."  Seketika itu juga sinar yang cemerlang itu meredup dan menghilang, awan menutup kembali, dan suara-suara di hutan kembali seperti semula.
Si beruang terbangun dan mengoyang-goyangkan kepalanya, ekspresi mukanya berbeda sama sekali, tenang dan damai.
Beruang itu menutup matanya, menundukkan kepalanya memberi hormat, dan berkata, "Untuk apapun yang akan kami terima, kami benar-benar bersyukur kepadamu Tuhan, Amin.."



No comments:

Post a Comment

Artikel Menarik

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Komentar Anda

Recent Comments Widget