INTRODUKSI

Panduan untuk karir, pelatihan manajemen dan bisnis, pengembangan organisasi, pengembangan diri, inspirasi, ide-ide inovatif, pengetahuan, latihan, metoda, template, dan sebagainya.
----------------------------

Kisah Bajak Pak Murti

Gunakan cerita ini untuk mengilustrasikan cara menghadapi risiko dari suatu kegagalan dengan menggunakan 'berpikir positif', serta risiko bila membentuk pandangan dan asumsi negatif. Jika anda membayangkan hal yang buruk dari orang lain dan karena itu memperlakukan mereka sesuai bayangan anda itu, maka bersiaplah menghadapi kenyataan bahwa hal itu benar. Sebaliknya bila kita berpikir positif terhadap orang lain, dan memperlakukan mereka dengan baik maka anda akan mendapatkan response yang benar pula bahwa mereka memang baik.

Lihat lebih banyak kisah inspirastif dan motivasional disini, Kisah Inspiratif dan Bijak.


Kisah Bajak Pak Murti

Gianto, seorang petani, memerlukan bajak untuk membajak sawahnya sebelum musim hujan berakhir, tetapi  alat bajak miliknya rusak.
"Saya tahu, saya akan pinjam bajak pak Murti. Dia orang baik dan tentu dia sudah selesai membajak sawahnya, dan tentu diakan maumeminjamkan alat bajaknya kepadaku"

Maka pergilah Gianto menuju tempat pak Murti yang berjarak empat lima blok dari sawahnya.
Setelah berjalan satu blok dia berkata pada dirinya, "Bagaimana kalau pak Murti belum selesai membajak sawahnya, tentu dia tidak akan meminjamkan alat bajaknya padaku".

Setelah beberapa menit berjalan dengan cemas, ia berkata lagi pada diribya, "Bagaimana kalau alat bajaknya sudah tua dan hampir rusak. Tentu dia tidak akan meminjamkannya padaku, bukan?"

Setelah melewati blok berikutnya, ia berkata pada dirinya, "Pak Murti bukanlah teman yang suka menolong. Saya kira ia tidak akan meminjamkan bajaknya padaku meski masih baik dan sudah selesai membajak sawahnya".

Saat mendekat rumah pak Murti, Gianto kembali berkata pada dirinya, "Pak Murti kan orang tua yang pelit. Sayakira dia tidak akan meminjamkan bajaknya padaku meskipun sudah selesai membajak sawahnya dan benda itu teronggok nganggur, karena khawatir bajak iru rusak karena kupinjam..."

Akhirnya dia sampai di rumah pak Murti dan mengetuk pintunya.
Terdengar jawaban dari pak Murti, "Oh pak Gianto, selamat pagi pak. Ada yang bisa saya bantu pak?"

Dengan mata melotot Gianto berkata, "Pakai saja bajak sialanmu itu, saya tidak butuh!"


Identik dengan kasus ini:
Tidak ada gejala perang dan kemungkinannya pun sangat kecil, tapi kedua nrgara saling memperkuat persenjataannya, dan akhirnya mereka berperang".
(Anais Nin, 1903-1977, psikoanalis dan penulis Amerika kelahiran Perancis)

No comments:

Post a Comment

Artikel Menarik

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Komentar Anda

Recent Comments Widget