David McClelland biasanya dikaitkan dengan idenya yang menggambarkan 3 tipe kebutuhan motivasi, yang dituangkan dalam bukunya The Achieving Society (1951):
- Achievement motivation (n-ach)
- Authority/power motivation (n-pow)
- Affiliation motivation (n-affil)
Kebutuhan Untuk Pencapaian (n-ach)
Orang yang tergolong n-ach adalah pribadi yang termotivasi oleh pencapaian, dan karena itu selalu mencari pencapaian, mengejar target, dan maju dalam pekerjaan. Ada kekuatan besar dalam kebutuhan akan umpan balik untuk pencapaian dan kemajuan, serta hasrat kuat untuk menyelesaikan pekerjaan.
Kebutuhan akan Kekuasaan dan Otoritas (n-pow)
Kebutuhan akan Kekuasaan dan Otoritas (n-pow)
Orang yang n-pow adalah orang yang termotivasi akan otoritas. Ini menumbuhkan kebutuhan untuk berpengaruh, menjadi efektif dan berdampak. Ada kebutuhan yang besar untuk memimpin dan idenya diikuti. Juga termasuk motivasi dan kebutuhan untuk meningkatkan status dan prestise persinal yang bersankutan.
Kebutuhan untuk Beraffiliasi (n-affil)
Kebutuhan untuk Beraffiliasi (n-affil)
Menurut McClelland, hampir setiap orang memiliki kombinasi dari ketiga karakteristik diatas dan pencampuran dari ketiganya itu menghasilkan kebutuhan untuk motivasi yang bias yang tampak dari perilaku kerja maupun gaya manajemen yang bersangkutan. McClelland mengingatkan bahwa bagi seorang manager, memiliki n-affil yang kuat dapat merusak tujuan ke-manager-annya, karena kebutuhan untuk disenangi, sehingga dapat mempengaruhi kapasitas pengambilan keputusannya.
Sedangkan n-pow yang kuat akan menghasilkan komitmen dan etik kerja yang kuat bagi organisasi, dan karena orang-orang n-pow tertarik akan peran kepemimpinan mereka mungkin tidak memiliki cukup fleksibilitas atau keterampilan menangani manusia.
Menurut McClelland, orang n-ach akan menjadi pemimpin yang baik, meskipun ada kecenderungan untuk menuntut terlalu banyak kepada anak buah dan sangat fokus akan pencapaian, sementara kebanyakan orang tidak demikian.
Pesona utama dari hasil karya McClelland adalah motivasi untuk pencapaian, dan eksperimennya menggambarkan salah satu aspek dari teorinya tersebut yakni pengaruh pencapaian terhadap motivasi seseorang. Melalui eksperimennya ia menyatakan bahwa sementara kebanyakan orang tidak memiliki motivasi untuk pencapaian yang kuat, bagi mereka yang memilikinya akan memiliki perilaku yang konsisten dalam menetapkan tujuan.
Berikut ini eksperimennya:
Beberapa orang diminta melemparkan gelang melewati palang di setengah tanah lapang. Tidak ada ketentuan dan keharusan tentang jarak, dan kebanyakan orang terlihat melempar seenaknya, dengan jarak yang acak, kadang dekat kadang jauh. Ternyata ada sekelompok kecil orang, yang oleh McCleland dinyatakan sebagai memiliki motivasi untuk pencapaian yang kuat, membuat pengukuran jarak untuk mengetahui tantangan yang ideal - tidak terlalu mudah, tetapi masih memungkinkan.
Menariknya, hal itu terjadi juga di bidang biologi yang dikenal dengan prinsip beban berlebihan atau 'overload principle', yang umumnya dipakai dalam latihan fitnes , yakni dalam rangka mengembangkan kekuatan tubuh atau fitnes latihan harus cukup menantang untuk mencapai tingkat tertentu, tetapi tidak terlalu berlebihan yang menyebabkan kerusakan atau sakit. McClelland mengidentifikas adanya kesamaan kebutuhan dalam keseimbangan tantangan untuk pendekatan orang-orang yang termotivasi untuk pencapaian.
McClelland membandingkan antara orang-orang yang termotivasi untuk pencapaian dengan para penjudi, dan menolak konsepsi umum bahwa n-ach adalah orang-orang yang berani mengambil resiko. Sebaliknya, mereka adalah orang-orang yang menetapkan tujuan yang mereka bisa usahakan dan upayakan, dan tujuan tersebut dipertimbangkan dapat dicapainya (dengan usaha keras). Karakter seperti ini biasanya dimiki oleh para pengusaha sukses wirausahawan.
Beberapa karakteristik orang-orang yang memiki sikap motivasi untuk pencapaian, menurut McClelland antara lain:
McClelland membandingkan antara orang-orang yang termotivasi untuk pencapaian dengan para penjudi, dan menolak konsepsi umum bahwa n-ach adalah orang-orang yang berani mengambil resiko. Sebaliknya, mereka adalah orang-orang yang menetapkan tujuan yang mereka bisa usahakan dan upayakan, dan tujuan tersebut dipertimbangkan dapat dicapainya (dengan usaha keras). Karakter seperti ini biasanya dimiki oleh para pengusaha sukses wirausahawan.
Beberapa karakteristik orang-orang yang memiki sikap motivasi untuk pencapaian, menurut McClelland antara lain:
- Pencapaian lebih penting dari pada hadiah materi atau finasial
- Mencapai tujuan memberikan kepuasan batin lebih besar dari pada menerima pujian atau pengakuan
- Hadiah finansial dipandang sebagai ukuran sukses, bukan tujuan itu sendiri
- Status dan Keamanan (finansial) bukan motivator utama
- Feedback sangat penting, agar bisa mengukur kesuksesan, bukan untuk alasan pengakuan atau pujian
- Orang n-ach selalu mencari cara-cara yang lebih baik
- Orang n-ach akan secara logis menyukai pekerjaan yang memberikan kebutuhan mereka, seperti adanya fleksibilitas dan peluang untuk menetapkan dan mencapai tujuan (mis. penjualan, manajemen bisnis, kewirausahaan).
Anda bisa melihat perbandingan yang menarik dari teori McClelland diatas dengan berbagai model perilaku antara lain:
- John Adair's Action-Centred Leadership model: Manager yang termoticasi pada pencapaian sangat fokus pada Tugas, sering mengabaikan individu dan tim. Adapun orang atau manager n-ach adalah akan berorientasi pada Tim dan individunya.
- Katherine Benziger'sThinking Styles model: Pencapaian motivasi adalah 'double-frontal brain mode style'; n-ach adalah otak kanan; n-pow adalah otak kiri.
- DISC (Inscape, Thomas International, etc) system: N-ach adalah profil 'D' - results-driven, decisive, dominant, etc. N-ach adalah profil I (proactive) dan S (reactive). N-pow adalah profil S dan C .
- Hersey/Blanchard's Situational Leadership® model: N-aff cenderung menyukai gaya pada kuadran pertama dan kedua ('telling' and 'selling'); N-ach cenderung menyukai kuadran ketiga ('participating'); dan n-pow cenderung menyukai kuadran ke emat ('delegating').
- McGregor XY Theory: N-ach cenderung kearah gaya X-Theory, mengingat fokus terhadap tugas sangat tingi; n-pow managers adalah Theory X, dan n-affil adalah tipikal Teori Y
- Herzberg motivators and hygiene factors: Orang n-ach lebih reponsive terhadap Herzberg motivators dari pada orang n-affil dan n-pow.
No comments:
Post a Comment