INTRODUKSI

Panduan untuk karir, pelatihan manajemen dan bisnis, pengembangan organisasi, pengembangan diri, inspirasi, ide-ide inovatif, pengetahuan, latihan, metoda, template, dan sebagainya.
----------------------------

PERISTIWA KEJATUHAN " SEVEN ELEVEN"


oleh :

Mathiyas Thaib, ALOMET &Friends.

Penyebabnya REGULASI, BUSINESS MODEL atau GAME CHANGER

Menjelang hari raya dan selama hari raya, telah beredar dan telah menjadi VIRAL berita tentang kejatuhan atau ditutupnya KEDAI RETAIL" SE-VEL" tempat nongkrong nya anak anak muda.....

Berbagai analisa telah muncul dan dituliskan oleh banyak pengamat bisnis baik dosen konsultan, dan menteri

Komunikasi dan dialog perihal kejatuhan SEVEL tsb itu telah banyak mengisi halaman halaman di  WAG komunitas..

Sebenarnya selaku KONSULTAN SENIOR nasional yg telah bergelut di dunia MANAGEMENT STRATEGI PERUSAHAAN selama 10-15 tahun ini hanya bersikap pasif saja, dan cenderung menjadi pembaca saja..😃

Tetapi akhirnya dalam 2-3 hari belakangan ini banyak juga teman teman yang langsung bertanya kepada saya dari ITB dan Kanisius baik di WAG maupun maupun melalui Japri.

Apa yg menjadi pendapat dan pandangan  saya tentang hal ini??

Sebaiknyalah setelah berakhirnya hari raya idul fitri saya menuliskan pandangan dan pendapat saya...dari pada harus menjawab satu satu pertanyaan yg muncul..he..he....he...😃



Seingat saya Keberadaan SEVEL kurang lebih 10 tahun yg lalu adalah selaku pemain RETAIL dari Modern group.

Modern GROUP sudah berhasil melakukan REJUVENATE & RE INVENT BUSINESS sebelumnya selaku distributor dan retailer FUJI FILM...

Ini adalah sebuah PRESTASI juga, coba bandingkan dng produsen film KODAK di Amerika yg sampai saat ini masih belum jelas nasib nya.

Grup Modern mengambil posisi selaku RETAILER MODERN PLUS untuk diferensiasi dan positioning nya.

Karena beberapa tahun sebelumnya telah muncul terlebih dahulu retailer retailer modern lainnya spt Indomaret &  AlfaMart  selaku MiniMart plus, Circle K selaku Convenient Store...



SE-VEL pada saat munculnya,  memiliki image selaku retailer ber nuansa  jepang..dan diferensiasinya adalah sbb ;
Tokonya buka 24 jam.

Di halamannya ada tempat bersanta duduk duduk untuk orang beristirahat dan menikmati pembelanjaannya.

Pilihan item jualan nya tidak terlalu banyak ( terbatas) yg di asumsikan fast moving item khusus untuk anak anak muda yg menjadi targetnga

Di dalam tersedia jualan makanan dan minuman cepat saji.

Kemudian lokasinya selalu di tempat tempat strategis, di persimpang an jalan dan cukup luas dan kadang kadang juga tidak cukup parkir dan menimbulkan macet.

Bila dilihat dan di amati positioningnya, dIferensiasinya dan fasilitas yg di sediakan nya stategi manajemen SE-VEL mungkin ingin menjadi GAME CHANGER di bidang RETAIL MODERN karena bergerak di bidang yang sudah ada atau exist lebih dahulu tetapi ingin merubah kebiasaan BERBELANJA untuk kebutuhan hari hari dengan cepat ( makanya pilihan barangnya tidak banyak dan lengkap) dari kosumennya tetapi tetap ingin memenuhi suasana yg  conveniance layaknya convenient store.



Dalam hal GAME CHANGER STRATEGY inilah letak POKOK PERSOALANnya....

Berapa pengamat menyatakan kejatuhan atau kebangkrutan Sevel adalah karana TUMPANG TINDIH nya REGULASI.

Peranannya selaku Retail ( pengecer) modern harus mengantongi izin dari kementerian perdagangan.



Perluasan layanannya dengan menyediakan tempat duduk untuk bersantai menikmati hasil pembelanjaannya ( walaupun akhirnya menjadi tempat nongkrong anak anak muda) akhirnya memaksa Sevel harus mengantongi izin usaha restaurant dari kementerian pariwisata..he....he...he.

Belum lagi ada yg mengatakan bahwa salah satu penyebab kejatuhan nya adalah karena Sevel tidak boleh menjual minuman ber alkohol.

Tetapi ada juga yg mengatakan bahwa kejatuhannya karena Sevel Stuck in Middle alias tidak jelas arahnya.

Saya memang lebih condong ingin mengatakan bahwa misi dan visi nya selaku GAME CHANGER serba TANGGUNG...



Ciri khas sebuah MODEL BISNIS yg akan menjadi GAME CHANGER adalah KEBAL terhadap regulasi, dan biasanya REGULATOR yang akan menyesuaikan diri dengan POLA JUALAN dan LAYANAN BARU yg bersifat BREAK THROUGH yg dilakukan oleh pihak GAME CHANGER.

Jadi menjadi TIDAK RELEVANT mengatakan bahwa kajatuhan Sevel akibat peraturan peraturan atau regulasi yg di ciptakan pemerintah.

Dan hal ini menyebabkan  HILANG nya KESEMPATAN KERJA masyarakat akibat ulah para birokrat yg sulit berubah atau istilah kerennya oleh seorang P engga mah disebut kaum LAZY INCUMBENT
.he..he..he....(...tunggu dulu boss jangan cari kambing hitam dulu...hi..hi...hi...)



Banyak Contoh GAME CHANGER di global yg KEBAL thd REGULASI al AMAZON, UBER, GOJEK atau Air bnb..dll. Merekalah yg akhirnya mengatur permainan dan regulasi.

Kuncinya mereka berhasil MENDIKTE REGULASI karena VALUE PROPOSITION yg KUAT untuk PELANGGANNYA dan PENGGUNANYA, sehingga kalaupun mereka melanggar regulasi, dan biasanya yg terjadi adalah akhirnya REGULATOR ( atau Pemerintah) harus berhadapan dengan PUBLIK selaku pengguna...

Positioning ini yg TIDAK DICIPTAKAN Sevel, karena layanan sevel tidak memberikan NILAI yg significant untuk. pelangannya...

Sehingga kejatuhan Sevel , menurut saya adalah bukan karena kesalahan pemerintah tetapi se mata mata karena KESALAHAN BUSINESS MODEL nya sendiri yg TIDAK JELAS dan SERBA TANGGUNG.



Dan saat kesalahan ini disadari dan telah mengalami kerugian yg cukup parah akibat lokasi yg selalu prime dan ruang yg cukup luas sementara penjualan tetap terbatas ( karena pelanggan dan pilihan barang  yg sedikit ) mereka tidak cepat tanggap untuk melakukan PERUBAHAN dan PERBAIKAN, seperti yg pernah di lakukan Jeff BEZOS untuk AMAZON.

Pada saat JEFF BEZOS sadar bahwa penjualan AMAZON menurun tajam 3 tahun setelah Go Public, karena TIDAK ADANYA GUDANG BUKU. akibat terlalu berani sebagai penjual dan distributor buku VIRTUAL.

Pada saat yg tepat akhirnya BEZOS membuat dan membangun gudang buku untuk mendukung jualan buku virtualnya, dan akhirnya amazon tetap dapat menjadi game changer..

Inilah yg disebut SCENARIO PLANNING dan SEVEL tidak melakukan ini....

Akhirnya SEVEL menjadi KEHABISAN NAFAS juga ....he..he...he...

Demikianlah pendapat dan pandangan saya perihal kejatuhan SEVEL
Semoga memperkaya pengetahuan dan wawasan kita di era DISRUPTION ECONOMIC ini...Salam.

Jakarta 29 Juni 2017.
Sumber WA.




brought to you by Sumber Ilmu-Sumber Kearifan

1 comment:

  1. sayang sekali Seven Eleven tidak berhasil yah. Mungkin karena ada di Indonesia.

    ReplyDelete

Artikel Menarik

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Komentar Anda

Recent Comments Widget